Entri yang Diunggulkan

Parikan Ramadhan Suroboyoan

Jembut Kecelup santen, menawi luput nyupun ngapunten........ Tempik Garing kesumet korek, niatku apik ojok dibales elek......... ...

Image Hosted by UploadHouse.com
gravatar

RASA STROBERI...

Pas acara perpisahan arek TK, setiap murid nggowo kado gawe bu gurune.
Sing pertama maju anake pedagang bunga. Bu gurune ngambung kadone ambek mbedhek, "Isine kembang yo.."
"Seratus buat bu guru.." jare anak’e pedagang bunga.

Sing kedua maju anak’e wong dhodhol mracang. Ambek bu gurune kadone dikocok-kocok.
Wah iki rodok angel mbedheke, pikire. "Isine permen yo...".
"Pinter bu guru.." jare anak’e wong dhodhol mracang.

Mari ngono, maju anak’e wong dhodhol es krim. Pas kadone diangkat, dhadhak netes. Ambek bu gurune tetesane diincipi.
"Es krime rasa anggur yo..." jare bu gurune kemeruh.

"Salah..." jare arek’e.
"Rasa stroberi ta...?" bu gurune kemeruh maneh.
"Salah .." jare arek’e.
"Wis aku nyerah, rasa opo sih iku" takok bu gurune.
"Isine anak’e asu kok bu guru..."

TERTAWA ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tertawa terbahak-bahak selama satu menit setara dengan 45 menit olahraga yang mengeluarkan keringat.

Bahkan, efek tertawa selama 20 detik sama halnya dengan tiga menit joging, yang baik untuk kesehatan jantung.

Getaran yang dihasilkan ketika kita tertawa membuat jantung berdetak lebih kencang. Selain itu, tekanan darah meningkat dan oksigen dalam darah juga naik. Bahkan endorfin yang diproduksi otak akan melahirkan rasa nyaman.

Studi membuktikan tekanan darah menurun 10-20 mm ketika seseorang tertawa selama 10 menit. Endorfin atau hormon anti stres yang dilepas akan mengalahkan hormon stres (cortisol, adrenalin, epinephrine). Tekanan darah sebagai penyebab berbagai penyakit pun dapat berkurang.

Tertawa terbahak-bahak juga memicu produksi sel-sel limfosit sebagai pembunuh stres alami. Dengan kata lain, efek tertawa dapat meningkatkan sistem imun tubuh kita.

Sebuah penelitian yang dilakukan psikiatris Arthur Stone dari State University of New York di Stony Brook Medical School membuktikan hal itu. Selama tiga bulan ia melakukan studi dengan melibatkan 96 pria untuk mengukur tingkat antibodi.

Tak perlu menunggu saat yang tepat untuk tertawa, seperti saat menonton tayangan lucu, bercanda dengan teman atau membaca buku humor. Tertawa tanpa sebab pun sah-sah saja, toh bermanfaat bagi kesehatan Anda. Alternatif lain, tak ada salahnya mencoba bergabung dengan kelompok tertawa yang kini mulai menjamur. [Suara Merdeka]

Total Tayangan Halaman

Chit Chat

KAKA
Back to Top