Entri yang Diunggulkan

Parikan Ramadhan Suroboyoan

Jembut Kecelup santen, menawi luput nyupun ngapunten........ Tempik Garing kesumet korek, niatku apik ojok dibales elek......... ...

Image Hosted by UploadHouse.com

Tampilkan postingan dengan label Mama Seorang Pelacur. Tampilkan semua postingan

gravatar

Mama Seorang Pelacur

Dalam pelajaran IPS di kelas nol kecil, Bu Guru mengenalkan jenis-jenis pekerjaan orang. Kemudian setiap anak diminta menyebutkan pekerjaan ibunya masing-masing.

Suzy : "Mamaku guru SMA."

Budi : "Mamaku punya toko."
Joni : "Mamaku seorang pelacur..."

Jawaban Joni membuat Bu Guru kaget gak karuan. Langsung saja Joni disuruh menghadap Bapak Kepala Sekolah. Sekitar lima belas menit kemudian Joni kembali ke kelas, sambil tersenyum-senyum sambil menunjukkan apel di tangannya.


Bu Guru: "Apa yang dikatakan Bapak Kepala Sekolah padamu?"

Joni : "Setiap pekerjaan adalah mulia dan punya sumbangan pada ekonomi. Kemudian beliau minta nomor HP mama, setelah itu ngasih apel."
Bu Guru: "???"

TERTAWA ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tertawa terbahak-bahak selama satu menit setara dengan 45 menit olahraga yang mengeluarkan keringat.

Bahkan, efek tertawa selama 20 detik sama halnya dengan tiga menit joging, yang baik untuk kesehatan jantung.

Getaran yang dihasilkan ketika kita tertawa membuat jantung berdetak lebih kencang. Selain itu, tekanan darah meningkat dan oksigen dalam darah juga naik. Bahkan endorfin yang diproduksi otak akan melahirkan rasa nyaman.

Studi membuktikan tekanan darah menurun 10-20 mm ketika seseorang tertawa selama 10 menit. Endorfin atau hormon anti stres yang dilepas akan mengalahkan hormon stres (cortisol, adrenalin, epinephrine). Tekanan darah sebagai penyebab berbagai penyakit pun dapat berkurang.

Tertawa terbahak-bahak juga memicu produksi sel-sel limfosit sebagai pembunuh stres alami. Dengan kata lain, efek tertawa dapat meningkatkan sistem imun tubuh kita.

Sebuah penelitian yang dilakukan psikiatris Arthur Stone dari State University of New York di Stony Brook Medical School membuktikan hal itu. Selama tiga bulan ia melakukan studi dengan melibatkan 96 pria untuk mengukur tingkat antibodi.

Tak perlu menunggu saat yang tepat untuk tertawa, seperti saat menonton tayangan lucu, bercanda dengan teman atau membaca buku humor. Tertawa tanpa sebab pun sah-sah saja, toh bermanfaat bagi kesehatan Anda. Alternatif lain, tak ada salahnya mencoba bergabung dengan kelompok tertawa yang kini mulai menjamur. [Suara Merdeka]

Total Tayangan Halaman

Chit Chat

KAKA
Back to Top